Selamat Datang Silahkan Melihat Dan Mendownload yang Saya sediakan

Senin, 28 Februari 2011

Pengemis yang semakin menjamur di Jakarta


               perekonomian yang tak kunjung membaik dinegeri ini ternyata sangat berdampak pada kesejahteraan rakyat dinegeri ini. Terlihat dari jumlah pengemis yang semakin banyak dan menjamur didaerah Jakarta.ketika saya menelusuri suatu kawasan didaerah pinggiran jakarta tepatnya di daerah Pondok Labu, amat banyak pengemis yang bertebaran dijalan-jalan dan lampu merah sekitarnya.
               Ketika saya sedikit menyanyakan hal tersebut ke beberapa toko yang ada disekiaran pasar Pondok Labu Jakarta selatan. Saya bertemu dengan seorang pemilik Toko Handphond di daerah sana yang bernama Tomi, ia mengatakan 'pengemis disini apun saya, bukanya saya tak mau memberi tapi terlalu sering kontunitas datangnya pengemistiap harinya. Dalam 1 jam pengemis bisa datang 2-3 orang' mendengar cerita Mas Tomi tersebut saya penasaran dan mencoba menunggu beberapa menit dan ternyata benar apa yang ia katakan dan pengemis tersebut pun tak terlalu tua dan renta, nampak masih segar dan tidak cacat. Memang hal ini sudah sangat meresahkan masyarakat yang ada disekitaran Pondok Labu khususnya.
               Saya pun mencoba untuk menjumpai pengemis tersebut, Tarmin 46th yang berhasil saya jumpai. Tarmin mengaku menjadi seorang pengemis adalah pilihanya karena ia merantau ke Jakarta tanpa bekal Ijazah atau pun keahlian yang mumpuni. Dan ia pun malu bila pulang ke kampungnya tanpa bekal apapun. Memang ironis memang, Tarmin yang terlihat masih cukup kuat untuk bekerja akhirnya menjadi pengemis dengan hanya menyodorkan tangan saja.

Galeri Foto

Ekonomi

Politik

kriminal

Demo Suporter Turunkan Nurdin



Senin, 28/2 tepat didepan kantor PSSI senayan Jakarta, ribuan supporter kembali Berdemo mereka dari perwakilan-perwakilan supporter team yang berlaga di liga Indonesia. Diantaranya supporter dari kesebelasan Arema, Persija dan beberapa team lainnya yang turut bergabung. Demo ini masih mengusung misi mereformasi PSSI badan tertinggi sepakbola negeri ini bersama dengan diturunkannya Nurdin Halid dan kroni-kroninya.
Salah satu supporter yang berhasil diwawancarai, Andri (22th) ia supporter yang berasal dari Malang jawa timur, Ia datang langsung sejak minggu bersama sekelompok supporter Arema naik kereta. Andri sengaja datang karena sudah gerah dan tak tahan melihat kondisi persepakbolaan Indonesia yang semakin hari semakin memburuk. Ia sangat tersinggung ketika NH (Nurdin Halid) mengatakan supporter yang demo adalah masa bayaran. Andri menambahkan “Kami datang dengan uang kami, kami pun datang dengan hati kami yang cinta sepakbola Indonesia”. Suporter ini mempunya 3 tuntutan dalam demonya kali ini, mereka yang tertera di gambar dibawah ini lebih jelasnya.
Mereka memang melakukan demo ini dengan damai dan tertib walau mereka sangat keras menuntut turunnya NH dan mengancam tak akan berhenti sebelum NH turun dan megabulkan Tuntutannya. Polisi yang berjaga pun tak terlalu banyak hannya 100 orang personel saja karena memang demo ini sudah berjalan sekitar 3 hari dan berjalan lancer tanpa kericuhan, terang salah seorang keamanan GUBK yang ditemui saat demo terjadi.

GUBK kena sasaran juga

              Stadion Gelora Utama Bung Karno ternyata harus menimpa sial, tatkala para supporter yang berdemo untuk turunnya Nurdin Halid juga mencorat-coret GUBK(28/2), hal ini tentu patut disayangkan. Karena bagaimana pun juga GUBK merupakan stadion kebanggaan kita bersama dan untuk saat ini hanyalah dia yang masih menjadi terbaik. Sangat disayangkan memang, ribuan supporter yang memadati stadion harus mencorat-coret stadion ini.
              Anjas salah seorang Perwakilan pengelola GUBK yang ditemui seusai demo mengatakan “hal ini sangat disayangkan karena seharusnya mereka tak melakukan hal ini. Toh yang rugi kita semua kan, stadion ini juga tidak ada sangkut pautnya, ini hanya gedung yang bisu” tembok jelasnya lagu sambil sedikit marah. Anjas memang benar dan ia pun ingin besok-besok jika terjadi seperti ini lagi akan melakukan sikap tegas dan meminta aparat sedikit proaktif dan menindak pelaku yang melakukan pencoratan.
             Ini akan menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa kita seharusnya merawat bukan merusak fasilitas yang telah kita buat dengan biaya yang tidak sedikit. Berdemolah dengan damai dan tertib.

Menghilangkan kebudayaan demi sisi bisnis



Dengan tingginya perkembangan teknologi jaman sekarang ini, nampak berpengaruh dengan perkembangan permainan baik untuk anak-anak maupun orang dewasa, sebutlah petak umpet yang dulu sangat tenar dimainkan oleh kalangan anak-anak kecil di nusantara ini, namu seiring perkembangan jaman dan teknologi terutama permainan di computer baik online maupun offline menjadi buah bibir dan bnyak digemari saat ini.
Salah satu contohnya disuatu kawasan ibu kota Jakarta, tepatnya kelurahan pondok labu kecamatan cilandak Jakarta selatan, ada banyak warung internet yang menyediakan permainan game online maupun offline. Saya pun melakukan survey langsung ke TKP dan ternyata benar banyak komunitas gamer sejati disana, mereka rata-rata berusia 12-18 tahun dan mereka sudah sangat mahir dalam memainkan game tersebut. Ketika saya mewawancarai salah seorang anak yang tergabung dalam komunitas gamer tersebut mereka kebanyakan menyatakan sangat merespon positif perkembangan saat ini.
Akan tetapi apakah ini suatu penurunan dalam peningkatan budaya atau perkembangan bisnis? Suatu pertanyaan besar memang, jika dilihat dari sisi ekonomi memang sangat menguntungkan, akan tetapi jika dilihat dari budaya ini merupakan penurunan, banyak anak-anak sekarang yang tidak tau apa itu permainan galasin atau permainan sejenisnya yang dulu amat popular dinegeri ini. Mereka pun tak biasa dengan bamboo enggrang mereka lebih mengenal mouse salah satu alat penggerak pada computer dalam permainan game.
Tetapi memang mereka tak bisa disalahkan, pepatah bilang jamanmu dengan jamanku berbeda. Mungkin itu lah prinsip mereka dan mungkin pengelola bisnis juga yang telah melupakan bagaimana harus berbisnis tanpa melupakan kebudayaan nusantara, hanya masyarakat luas yang dapat menilai. (erohadipujianto-42090404).

Otak-otak khas Jakarta


Otak- otak mungkin kita sudah taka sing mendengarnya, salah satu makanan khas daerah ibu kota Jakarta, ya makanan ini sangat lezat apabila kita makan memakai sambal. Banyak orang mungkin tak akan lupa cirri pedagang otak-otak yang selalu memakai sepeda. Salah satu jalan daerah pondok labu ada seorang pedagang otak-otak yang amat terkenal dan enak.
Cirri khas betawi sangat melekat pada rasanya dan sambalnya yang amat pedas. Tarno (30th) seorang pedang otak-otak yang telah berjualan ditempat ini selama 2 tahunan, ia mengaku sangat jarang makanan ini dijumpai walau dikota asalnya sendiri. Maka dari itu ia memutuskan untuk berjualan otak-otak. Padahal awalnya ia seorang pedagang gorengan, namun karena penghasilannya tak kunjung membaik ia banting stir menjadi penjual otak-otak, dengan tambahan sedikt dana.
Tarno biasa mangkal dari jam 12 siang sampai jam 7 atau 8 malam, tergantung habisnya barang dagangannya. Ia juga mengaku penghasilan otak-otak lebih menguntungkan dari pada pedagang gorengan. Karena disini ia tak banyak saingan. Perjuangan pak tarno memang harus diacungkan jempol karena ia bejualan dengan menggunakan sepeda dari daerah depok menuju pondok labu yang jaraknya cukup jauh.

Kamis, 24 Februari 2011

pembuka

           


ASS...Wr.Wb.  
atas karunia tuhan yang maha pengasih dan penyayang, blog ini telah tercipta dan akan setia memberikan kabar-kabar berita terkini dan ter akurat. mohon doa dan restu untuk memajukan blog ini maupun pencipta dari blog ini.